Rabu, 20 April 2016

foto bebas beserta cerita

      Foto diatas adalah foto saya bersama kakak dan abang-abang saya.saya berfoto disaat kakak saya menikah di siantar kota kelahiran abang ipar saya (suami kakak saya).ini adalah foto kenangan perkawinan kakak saya.

foto dan biodata

BIODATA
 NAMA
   FORMAN BUTAR-BUTAR
 TANGGAL/TAHUN LAHIR
  03-11-2001
 TEMPAT LAHIR
DURI
 JENIS KELAMIN
LAKI LAKI
 KEBANGSAAN
INDONESIA
 AGAMA
KRISTEN PROTESTAN
 ALAMAT
JL.BHAKTI GG.ABADI
 SEKOLAH
SMPN 01 MANDAU
 UMUR
14
 MAKANAN KESUKAAN
MIE GORENG
 MINUMAN KESUKAAN
JUS TERONG BELANDA
 NAMA AYAH
HASLAN BUTAR BUTAR
 NAMA IBU
JAMPIULI MANURUNG
 CITA-CITA
DOKTER
 WARNA FAVORIT
PUTIH
 PELAJARAN YANG DISUKA
IPS
OLAHRAGA FAVORIT
VOLI
FILM FAVORIT NARUTO
HOBI BERNYANYI

Jumat, 08 April 2016

CERPEN

Kucing Impian





Kring.. Kring. Bel istirahat berbunyi. Aku dan Feza, sahabatku. Akan pergi ke kantin. Sampailah di kantin.
“Eh. Feza, kamu punya hewan peliharaan?” tanyaku.
“Punya, memangnya kenapa?” jawab Feza bingung.
“Oh.. tidak apa-apa. Kamu punya hewan apa?” tanyaku lagi.
“Aku punya hewan kucing 2, Betina. Namanya Lala dan Lili. Aku tahu kamu menanyakan hewan peliharaan kan? Karena kamu belum punya.” Tebak Feza.
“Iya, hehehe..” Kataku Malu. Setelah makanan selesai. Aku dan Feza pergi ke kelas. Sampai di kelas.
“Eh.. Feza sini deh! Kamu Veera jangan ikut ya?” ajak area.
Aku semakin curiga. Ada apa ya? Setelah pelajaran selesai. Aku langsung pulang ke rumah. Sampai di rumah..
“Assalamualaikum mama?” Salamku sambil membuka pintu rumah.
“Waalaikumsalam. Eh Veera.” Jawab mama.
“Bagaimana dengan sekolahnya?” Tanya mama.
“Baik. Mah.” kataku lemas.
Aku pun segera ke kamar. Setelah mengganti baju aku segera makan siang. Sampai di ruang makan.
“Naik.. makan siap!” sapa mama
“Iya mah.. nyam.. nyam..” kataku.
Setelah makan, aku punya janjian ke rumah temanku. Sebelum ke rumah temanku aku menengok sebentar ke kalender.
“Hmm 2 hari lagi aku ulang tahun?” kataku.
Sampailah di rumah temanku.
“Assalamualaikum Feza?” Jeritku dari luar.
“Waalaikum Salam.” Jawab Feza.
Aku pun langsung diperbolehkan masuk.
“Kita mulai dari IPA dulu ya?” kataku.
“Oke!” katanya.
Saat sudah hampir ke nomor yang terakhir karena susah, aku akhirnya memutuskan bermain dengan kucing kesayangan Feza. “Eh.. serius amat dengan kucingku,” kata Feza mengagetkanku.
“Hehehe..” kataku Malu.
15 menit kemudian. Akhirnya belajar kami selesai.
“Besok lagi ya..” kataku ngantuk.
“Iya, Veera..” jawabnya.
Sampai di rumah. Aku langsung ketiduran, sampai-sampai bukuku basah. Jangan ditiru ya!
Adzan sore berkumandang. “Veera..Bangun naik! Salat ashar!” Jerit mama.
“Iya.. hoam..” Kataku. Aku segera mandi setelah mandi aku dan keluargaku salat berjamaah di ruang musalaku.
7 menit kemudian. Akhirnya aku selesai dengan salatku, aku segera menelepon Feza.
“Feza. Besok kan haris sabtu, Hari libur. Nah besok kita lanjutkan belajar ya?” kataku.
“Baik lah!” gemes Feza.
Sore berganti malam, malam berganti pagi. Waktunya Belajar!
Aku segera ke rumah Feza. “Assalamualaikum Feza..” Kataku lemas.
“Waalaikumsalam. Ya Allah! Pagi-pagi sudah Belajar?” Kantuk Feza.
Aku dan Feza langsung Belajar. Seperti biasanya kalau aku sedang bosan selalu bermain dengan kucing Feza.
‘Apa aku Harus memberi Veera Salah satu kucingku?’ kata Feza dalam Hati. Sambil memikirkan Hari ulang tahun Veera.
Selesai Belajar. Aku segera pulang. Di rumah, aku segera makan dan bermain.
“Mah.. belikan dong, kucing..please..” Mintaku.
“Kapan-kapan Nak..” Kata mama Malays.
“Ya elah.. Mama pelit,” aku segera menuju ke kamar. Dan menulis diary.
Diary.. Kenapa aku sekarang malah suka dengan kucing ya? Aku ingin sekali punya kucing. Ya Allah tolong kabulkan do aku..amien..
Aku segera menutup diary. Tanggal ulang tahunku Sekarang.
“Mah.. Sekarang kalau tahu. Ini Hari apa?” Tanyaku.
“Hari ini.. Hari Minggu?” Tanya mama.
“Ih.. Mama nyebelin!” bantakku.
Agar memastikan. Aku segera menelepon Feza.
“Feza.. kalau tahu. Hari ini hari apa?” Tebakku.
“ini hari.. Minggu, kan?” Katanya. “Tapi dengarkan aku! Kamu Harus menungguku di depan rumahmu!” Jawabnya lantang.
“Tapi disuruh ap..” Kataku terputus karena sudah dimatikan oleh Feza. Aku pun akhirnya ke depan. Tiba-tiba..
“To-long!. Aku diculik!” jeritku.
“Diam kamu!” Jawabnya galak.
“Aku Akan dibawa ke mana?” Kataku.
“Kamu tidak perlu tahu!” Katanya keras.
Be berapa menit kemudian. Aku di bawa ke sebuah taman. Dan di tinggal sendiri. Tetapi..
“Happy Birthday Veera!” Jawab semua. Wah.. ternyata ini rencana Feza. Dan yang menculikku ternyata mama. Tetapi mama kok suaranya kasar?
“Veera. Aku punya Kado spesial untukmu!” kata Feza. “Bukalah!” Katanya lagi.
Aku pun menuruti. Dan isi itu sebuah.. Kucing!
“Ini kamu belikan ya?” tanyaku.
“Engage. Lili kucingku, aku berikan padamu,” katanya.
“Wah terima kasih sahabat!” kataku. Nah, terima kasih ya Allah telah mengabulkan doaku untuk mendapatkan kucing.
Selesai

puisi untuk guru

Pengabdian

Sribu rintangan adalah cambuk perjuangan Sejuta pengabdian bagai emas yang kita tanam Sedih, suka adalah tangga, untuk kita sampai ke puncak kesuksesan Menjadi sosok dengan satu kepribadian yang tak goyah oleh selembar surat keputusan Pengabdian, waktu terus berjalan tak ada beda Tanggal yang berlalu dan menjelang tak beri kepastian Hanya tugas dan segudang kewajiban Yang […]

Guruku Tersayang

Oh, Guruku…… Sapa hangat pelukmu…. Senyumu itu… Bagaikan Emas yg bersinar dihatimu… Guruku tersayang…. Engkaulah cahaya kehidupan Tanpamu…… Aku tak tahu baca menulis Tak tahu menghitung Kau rela mati matian berkorban demi anak anak didikmu… Untuk apa? Untuk Anak didikmu menjadi anak anak yg sukses Oh, My Teacher terima kasih atas perjuanganmu selama ini…. Aku […]

Air Mata Untuk Guru

Kembali hilang bagian penting hidupku… Terlalu cepat waktu mengambil dirimu… Waktu tak mengerti apa perasaanku… Air mata kembali bersamaku… Melepasmu bagai dagingku telah hancur… Hatiku layu tidak kembali mekar… Ku tak bisa menjadi seorang anak pintar… Tanpa dirimu itu akan sukar… Air mata ini untukmu… Kau dapat dengar tangisannya selalu… Suaranya kan bergema di tiap […]

Pahlawan Pendidikan

Pahlawan pendidikan Ialah guru Setiap hari Kau curahkan ilmu Tuk bekalku esok hari Kaulah setetes embun Yang menyejukkan hati Guru … Kaulah pejuang Yang siap membentengi kami Demi kecerdasan bangsa ini Terima kasih guruku Jasamu adalah jalan surgamu Pahlawan Pendidikan – oleh Agriva Riri Nirvana Jombang fb: Agriva Riri

Dari Muridmu 

Tergurat di hatiku celoteh yang membosankan Perihal disiplin, tertib, kesopanan Demi kami dan untuk kami Dengan harapan kelak kami mengerti Risau melanda bila kau ada Bahagia seisi hati bila kau tak di sisi Pikiran kami terbalik sejak mengenalmu S’bab kami telah meremehkan sekepal ilmu Mari, lumat habis kebodohan kami! Genggam erat sekarung ilmu yang ingin […]

Guru Tercinta

Sapa hangat penuh senyum semangat Kau tebarkan ilmu yang bermanfaat Demi anak didik kau berikan nasihat Jasa mulia goncangkan akhirat Nyanyian mentari terangi alam Terangi mimpi bagai mentari Masa depan bangsa telah kau perjuangkan Korbankan waktu demi masa depan Terima kasih aku ucapkan Guru tercinta panutan alam Jasa besarmu tak terlupakan Ku kirimkan puisi untuk […]

Terima kasih Guru

Selama ini engkau telah membimbing aku Kau beri aku semangat Kau beri aku ilmu-mu Dengan senyuman-mu Dengan ketulusan hatimu Hingga aku mengerti. Tiada dapat kubalas Jasa-mu.. Hanya Allah SWT yang dapat membalas jasamu Surga terindah, terbaik untukmu.. Terima kasih Guru

sejarah permainan catur




Sejarah Permainan Catur, Mulai India Kuno Hingga Era Modern

catur

Catur telah menjadi permainan yang sangat populer saat ini dan dimainkan di tingkat internasional, di turnamen online, serta secara real time.
Papan catur juga dikenal menjadi hiasan ornamental di banyak rumah dan gedung.
Biji permainan catur terdiri dari raja, ratu, pion, benteng, kuda, dan menteri yang dimainkan dalam 64 kotak berwarna kombinasi hitam-putih.
Permainan catur versi online telah memungkinkan pemain yang berada di manapun untuk turut berkompetisi melalui konektivitas internet.

Perjalanan Sejarah Catur

Sejarah permainan ini bermula pada abad ke-6, di India. Selama masa pemerintahan raja-raja Gupta, permainan ini disebut caturaá¹…ga.
Dari India, catur menyebar ke Persia dan disebut sebagai shatranj di Sassanid.
Aturan permainan ini lantas dikembangkan lebih lanjut, dan segera, Shatranj menjadi aktivitas rekreasi kerajaan favorit di dunia muslim. Dari Persia, catur kemudian menyebar ke Arab.
Catur selanjutnya dikenal di seluruh Spanyol dengan nama ajedrez dan sebagai xadrez di Portugal.
Perlahan-lahan, caturanga menjadi zatrikion dalam bahasa Yunani, dan akhirnya menyebar di Eropa.
Pada masa-masa kemudian, papan permainan catur didistribusikan dalam bentuk souvenir dan cinderamata di keluarga kerajaan dan masyarakat umum.
Penelitian sejarah menunjukkan bahwa catur mencapai Eropa Barat dan Rusia pada abad ke-9.
Orang Moor dikreditkan sebagai yang mempopulerkan permainan ini di Semenanjung Iberia, di abad ke-10 dan disebutkan dalam naskah abad ke-13 sebagai shatranj.
Pada tahun 1200, aturan permainan catur mulai didefinisikan di Eropa selatan. Sedangkan aturan yang menjadi dasar aturan modern pertama kali diadopsi di Spanyol dan Italia.
Aturan ini lantas menyebar ke seluruh dunia barat, kecuali aturan ‘stalemate’. Aturan ini baru didefinisikan pada abad ke-19, dan kemudian mendapat julukan baru: Western Chess.
Buku yang menulis teori awal catur ditulis pada abad ke-15. Buku ‘Repetición de Amores y Arte de Ajedrez’ atau ‘Pengulangan Cinta dan Seni Bermain Catur’ diterbitkan pada tahun 1497, dan ditulis oleh Luis Ramirez de Lucena.
Sementara itu, di Eropa, banyak aturan awal ditentukan oleh Lucena, Pedro Damiano, Giovanni Leonardo Di Bona, Giulio Cesare Polerio, Gioachino Greco, dan Ruy López de Segura.
Pada abad ke-18, catur menjadi sangat terkenal di Eropa Selatan dan Perancis. François-André Danican Philidor, Louis-Charles de Mahé La Bourdonnais, dan Alexander McDonnell adalah di antara beberapa grandmaster catur pertama.
Turnamen catur modern pertama kali dimenangkan oleh Adolf Anderssen, di London, pada tahun 1851.
Beberapa pemain catur ternama di era modern diantaranya adalah Paul Morphy, Wilhelm Steinitz, Johannes Zukertort, Emanuel Lasker, José Raúl Capablanca, Gary Kasparov, Anatoly Karpov, dan Viswanathan Anand.

pahlawan indonesia

Foto dan keterangan Pahlawan Indonesia

Written By Raden Silaban on Wednesday, October 8, 2014 | 5:08 AM

Dibawah ini adalah beberapa Foto Pahlawan Indonesia beserta sejarahnya...

1. Dr.(HC) Ir. Soekarno (ER, EYD: Sukarno, nama lahir: Koesno Sosrodihardjo) (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun) adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966. Ia memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya.
Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang kontroversial, yang isinya—berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan Darat—menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan. Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen. Setelah pertanggungjawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967, Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS pada tahun yang sama dan Soeharto menggantikannya sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.
2. Sutomo (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 3 Oktober 1920 – meninggal di Padang Arafah, Arab Saudi, 7 Oktober 1981 pada umur 61 tahun). lebih dikenal dengan sapaan akrab oleh rakyat sebagai Bung Tomo, adalah pahlawan yang terkenal karena peranannya dalam membangkitkan semangat rakyat untuk melawan kembalinya penjajah Belanda melalui tentara NICA, yang berakhir dengan pertempuran 10 November 1945 yang hingga kini diperingati sebagai Hari Pahlawan. Sutomo dilahirkan di Kampung Blauran, di pusat kota Surabaya. Ayahnya bernama Kartawan Tjiptowidjojo, seorang kepala keluarga dari kelas menengah. Ia pernah bekerja sebagai pegawai pemerintahan, sebagai staf pribadi di sebuah perusahaan swasta, sebagai asisten di kantor pajak pemerintah, dan pegawai kecil di perusahan ekspor-impor Belanda. Ia mengaku mempunyai pertalian darah dengan beberapa pendamping dekat Pangeran Diponegoro yang dikebumikan di Malang. Ibunya berdarah campuran Jawa Tengah, Sunda, dan Madura.dan batak Ayahnya adalah seorang serba bisa. Ia pernah bekerja sebagai polisi di kotapraja, dan pernah pula menjadi anggota Sarekat Islam, sebelum ia pindah ke Surabaya dan menjadi distributor lokal untuk perusahaan mesin jahit Singer.

3. Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto (lahir di Ponorogo, Jawa Timur, 16 Agustus 1882 – meninggal di Yogyakarta, Indonesia, 17 Desember 1934 pada umur 52 tahun) bernama lengkap Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto, pahlawan nasional sekarang lebih dikenal dengan nama H.O.S Cokroaminoto, lahir Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, 16 Agustus 1882. Ia merupakan seorang pemimpin salah satu organisasi  yaitu Sarekat Islam (SI). Ia kemudian meninggal pada umur 52 tahun yaitu tanggal 17 Desember 1934 di Yogyakarta. Tjokroaminoto adalah anak kedua dari 12 bersaudara dari ayah bernama R.M. Tjokroamiseno, salah seorang pejabat pemerintahan pada saat itu. Kakeknya, R.M. Adipati Tjokronegoro, pernah juga menjabat sebagai Bupati Ponorogo.
De Ongekroonde van Java atau "Raja Jawa Tanpa Mahkota" bernama Tjokroaminoto adalah salah satu pelopor pergerakan di indonesia dan sebagai guru para pemimpin-pemimpin besar di indonesia, berangkat dari pemikiran ialah yang melahirkan berbagai macam ideologi bangsa indonesia pada saat itu, rumah ia sempat dijadikan rumah kost para pemimpin besar untuk menimbah ilmu padanya, yaitu Semaoen, Alimin, Muso, Soekarno, Kartosuwiryo, bahkan Tan Malaka pernah berguru padanya, ia adalah orang yang pertama kali menolak untuk tunduk pada Belanda, setelah ia meninggal lahirlah warna-warni pergerakan indonesia yang dibangun oleh murid-muridnya, yakni kaum sosialis/komunis yang dianut oleh Semaoen, Muso, Alimin, Soekarno yang nasionalis, dan Kartosuwiryo yang islam merangkap sebagai sekretaris pribadi. Namun, ketiga muridnya itu saling berselisih menurut paham masing-masing. Pengaruh kekuatan politik pada saat itu memungkinkan para pemimpin yang sekawanan itu saling berhadap-hadapan hingga terjadi Pemberontakan Madiun 1948 yang dilakukan Partai komunis Indonesia karena memproklamasikan "Republik Soviet Indonesia" yang dipimpin Muso dan dengan terpaksa presiden Soekarno mengirimkan pasukan elite TNI yakni Divisi Siliwangi yang mengakibatkan "abang" sapaan akrab Soekarno kepada Muso pemimpin Partai komunis pada saat itu tertembak mati 31 Oktober, dan dilanjutkan pemberontakan oleh Negara Islam Indonesia(NII) yang dipimpin oleh Kartosuwiryo dan akhirnya hukuman mati yang dijatuhkan oleh Soekarno kepada kawannya Kartosuwiryo pada 12 September 1962.
Pada bulan Mei 1912, HOS Tjokroaminoto mendirikan organisasi Sarekat Islam yang sebelumnya dikenal Serikat Dagang Islam dan terpilih menjadi ketua.
Ia dimakamkan di TMP Pekuncen, Yogyakarta, setelah jatuh sakit sehabis mengikuti Kongres SI di Banjarmasin.
Salah satu trilogi darinya yang termasyhur adalah Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat. Ini menggambarkan suasana perjuangan Indonesia pada masanya yang memerlukan tiga kemampuan pada seorang pejuang kemerdekaan.
Dari berbagai muridnya yang paling ia sukai adalah Soekarno hingga ia menikahkan Soekarno dengan anaknya yakni Siti Oetari, istri pertama Soekarno.
Pesannya kepada Para murid-muridnya ialah "jika kalian ingin menjadi Pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator" perkataan ini membius murid-muridnya hingga membuat Soekarno setiap malam berteriak belajar pidato hingga membuat kawannya yaitu Muso, Alimin, Kartosuwiryo, Darsono, dan yang lainnya terbangung dan tertawa menyaksikannya.

4. Pangeran Antasari (lahir di Kayu Tangi, Kesultanan Banjar, 1797 atau 1809– meninggal di Bayan Begok, Hindia-Belanda, 11 Oktober 1862 pada umur 53 tahun) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia.
Ia adalah Sultan Banjar. Pada 14 Maret 1862, beliau dinobatkan sebagai pimpinan pemerintahan tertinggi di Kesultanan Banjar (Sultan Banjar) dengan menyandang gelar Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin dihadapan para kepala suku Dayak dan adipati (gubernur) penguasa wilayah Dusun Atas, Kapuas dan Kahayan yaitu Tumenggung Surapati/Tumenggung Yang Pati Jaya Raja.


5. Martha Christina Tiahahu (lahir di Nusa Laut, Maluku, 4 Januari 1800 – meninggal di Laut Banda, Maluku, 2 Januari 1818 pada umur 17 tahun) adalah seorang gadis dari Desa Abubu di Pulau Nusalaut. Lahir sekitar tahun 1800 dan pada waktu mengangkat senjata melawan penjajah Belanda berumur 17 tahun. Ayahnya adalah Kapitan Paulus Tiahahu, seorang kapitan dari negeri Abubu yang juga pembantu Thomas Matulessy dalam perang Pattimura tahun 1817 melawan Belanda.
Martha Christina tercatat sebagai seorang pejuang kemerdekaan yang unik yaitu seorang puteri remaja yang langsung terjun dalam medan pertempuran melawan tentara kolonial Belanda dalam perang Pattimura tahun 1817. Di kalangan para pejuang dan masyarakat sampai di kalangan musuh, ia dikenal sebagai gadis pemberani dan konsekwen terhadap cita-cita perjuangannya.
Sejak awal perjuangan, ia selalu ikut mengambil bagian dan pantang mundur. Dengan rambutnya yang panjang terurai ke belakang serta berikat kepala sehelai kain berang (merah) ia tetap mendampingi ayahnya dalam setiap pertempuran baik di Pulau Nusalaut maupun di Pulau Saparua. Siang dan malam ia selalu hadir dan ikut dalam pembuatan kubu-kubu pertahanan. Ia bukan saja mengangkat senjata, tetapi juga memberi semangat kepada kaum wanita di negeri-negeri agar ikut membantu kaum pria di setiap medan pertempuran sehingga Belanda kewalahan menghadapi kaum wanita yang ikut berjuang.
Di dalam pertempuran yang sengit di Desa Ouw – Ullath jasirah Tenggara Pulau Saparua yang nampak betapa hebat srikandi ini menggempur musuh bersama para pejuang rakyat. Namun akhirnya karena tidak seimbang dalam persenjataan, tipu daya musuh dan pengkhianatan, para tokoh pejuang dapat ditangkap dan menjalani hukuman. Ada yang harus mati digantung dan ada yang dibuang ke Pulau Jawa. Kapitan Paulus Tiahahu divonis hukum mati tembak. Martha Christina berjuang untuk melepaskan ayahnya dari hukuman mati, namun ia tidak berdaya dan meneruskan bergerilyanya di hutan, tetapi akhirnya tertangkap dan diasingkan ke Pulau Jawa.
Di Kapal Perang Eversten, Martha Christina Tiahahu menemui ajalnya dan dengan penghormatan militer jasadnya diluncurkan di Laut Banda menjelang tanggal 2 Januari 1818. Menghargai jasa dan pengorbanan, Martha Christina dikukuhkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia.
6. Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja' Dhien, Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848 – Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908; dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh. Setelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi, sementara suaminya Ibrahim Lamnga bertempur melawan Belanda. Ibrahim Lamnga tewas di Gle Tarum pada tanggal 29 Juni 1878 yang menyebabkan Cut Nyak Dhien sangat marah dan bersumpah hendak menghancurkan Belanda.
Teuku Umar, salah satu tokoh yang melawan Belanda, melamar Cut Nyak Dhien. Pada awalnya Cut Nyak Dhien menolak, tetapi karena Teuku Umar memperbolehkannya ikut serta dalam medan perang, Cut Nyak Dhien setuju untuk menikah dengannya pada tahun 1880. Mereka dikaruniai anak yang diberi nama Cut Gambang. Setelah pernikahannya dengan Teuku Umar, ia bersama Teuku Umar bertempur bersama melawan Belanda. Namun, Teuku Umar gugur saat menyerang Meulaboh pada tanggal 11 Februari 1899, sehingga ia berjuang sendirian di pedalaman Meulaboh bersama pasukan kecilnya. Cut Nyak Dien saat itu sudah tua dan memiliki penyakit encok dan rabun, sehingga satu pasukannya yang bernama Pang Laot melaporkan keberadaannya karena iba. Ia akhirnya ditangkap dan dibawa ke Banda Aceh. Di sana ia dirawat dan penyakitnya mulai sembuh. Namun, keberadaannya menambah semangat perlawanan rakyat Aceh. Ia juga masih berhubungan dengan pejuang Aceh yang belum tertangkap. Akibatnya, Dhien dibuang ke Sumedang. Tjoet Nyak Dhien meninggal pada tanggal 6 November 1908 dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang.
 7. dr. Tjipto Mangoenkoesoemo (EYD: Cipto Mangunkusumo) (Pecangakan, Ambarawa, Semarang, 1886 – Jakarta, 8 Maret 1943) adalah seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia. Bersama dengan Ernest Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara ia dikenal sebagai "Tiga Serangkai" yang banyak menyebarluaskan ide pemerintahan sendiri dan kritis terhadap pemerintahan penjajahan Hindia Belanda. Ia adalah tokoh dalam Indische Partij, suatu organisasi politik yang pertama kali mencetuskan ide pemerintahan sendiri di tangan penduduk setempat, bukan oleh Belanda. Pada tahun 1913 ia dan kedua rekannya diasingkan oleh pemerintah kolonial ke Belanda akibat tulisan dan aktivitas politiknya, dan baru kembali 1917.
Dokter Cipto menikah dengan seorang Indo pengusaha batik, sesama anggota organisasi Insulinde, bernama Marie Vogel pada tahun 1920.
Berbeda dengan kedua rekannya dalam "Tiga Serangkai" yang kemudian mengambil jalur pendidikan, Cipto tetap berjalan di jalur politik dengan menjadi anggota Volksraad. Karena sikap radikalnya, pada tahun 1927 ia dibuang oleh pemerintah penjajahan ke Banda.
Ia wafat pada tahun 1943 dan dimakamkan di TMP Ambarawa.
 8. Sultan Hasanuddin (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Januari 1631 – meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juni 1670 pada umur 39 tahun) adalah Raja Gowa ke-16 dan pahlawan nasional Indonesia yang terlahir dengan nama I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangepe sebagai nama pemberian dari Qadi Islam Kesultanan Gowa yakni Syeikh Sayyid Jalaludin bin Muhammad Bafaqih Al-Aidid, seorang mursyid tarekat Baharunnur Baalwy Sulawesi Selatan sekaligus guru tarekat dari Syeikh Yusuf dan Sultan Hasanuddin. Setelah menaiki Tahta sebagai Sultan, ia mendapat tambahan gelar Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla Pangkana, hanya saja lebih dikenal dengan Sultan Hasanuddin saja. Karena keberaniannya, ia dijuluki De Haantjes van Het Oosten oleh Belanda yang artinya Ayam Jantan/Jago dari Benua Timur. Ia dimakamkan di Katangka, Kabupaten Gowa. == Ia diangkat sebagai Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden No. 087/TK/1973, tanggal 6 November 1973.
9. Kolonel TNI Anumerta I Gusti Ngurah Rai (lahir di Desa Carangsari, Petang, Kabupaten Badung, Bali, Hindia Belanda, 30 Januari 1917 – meninggal di Marga, Tabanan, Bali, Indonesia, 20 November 1946 pada umur 29 tahun) adalah seorang pahlawan Indonesia dari Kabupaten Badung, Bali.
Ngurah Rai memiliki pasukan yang bernama "TOKRING" KOTOK GARING melakukan pertempuran terakhir yang dikenal dengan nama Puputan Margarana. (Puputan, dalam bahasa bali, berarti "habis-habisan", sedangkan Margarana berarti "Pertempuran di Marga"; Marga adalah sebuah desa ibukota kecamatan di pelosok Kabupaten Tabanan, Bali)
Bersama 1.372 anggotanya pejuang MBO (Markas Besar Oemoem) Dewan Perjoeangan Republik Indonesia Sunda Kecil (DPRI SK) dibuatkan nisan di Kompleks Monumen de Kleine Sunda Eilanden, Candi Marga, Tabanan. Detil perjuangan I Gusti Ngurah Rai dan resimen CW dapat disimak dari beberapa buku, seperti "Bergerilya Bersama Ngurah Rai" (Denpasar: BP, 1994) kesaksian salah seorang staf MBO DPRI SK, I Gusti Bagus Meraku Tirtayasa peraih "Anugrah Jurnalistik Harkitnas 1993", buku "Orang-orang di Sekitar Pak Rai: Cerita Para Sahabat Pahlawan Nasional Brigjen TNI (anumerta) I Gusti Ngurah Rai" (Denpasar: Upada Sastra, 1995), atau buku "Puputan Margarana Tanggal 20 November 1946" yang disusun oleh Wayan Djegug A Giri (Denpasar: YKP, 1990).
Pemerintah Indonesia menganugerahkan Bintang Mahaputra dan kenaikan pangkat menjadi Brigjen TNI (anumerta). Namanya kemudian diabadikan dalam nama bandar udara di Bali, Bandara Ngurah Rai.
10. Jenderal Besar Raden Soedirman (EYD: Sudirman; lahir 24 Januari 1916 – meninggal 29 Januari 1950 pada umur 34 tahun) adalah seorang perwira tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Menjadi panglima besar Tentara Nasional Indonesia pertama, ia secara luas terus dihormati di Indonesia. Terlahir dari pasangan rakyat biasa di Purbalingga, Hindia Belanda, Soedirman diadopsi oleh pamannya yang seorang priyayi. Setelah keluarganya pindah ke Cilacap pada tahun 1916, Soedirman tumbuh menjadi seorang siswa rajin; ia sangat aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, termasuk mengikuti program kepanduan yang dijalankan oleh organisasi Islam Muhammadiyah. Saat di sekolah menengah, Soedirman mulai menunjukkan kemampuannya dalam memimpin dan berorganisasi, dan dihormati oleh masyarakat karena ketaatannya pada Islam. Setelah berhenti kuliah keguruan, pada 1936 ia mulai bekerja sebagai seorang guru, dan kemudian menjadi kepala sekolah, di sekolah dasar Muhammadiyah; ia juga aktif dalam kegiatan Muhammadiyah lainnya dan menjadi pemimpin Kelompok Pemuda Muhammadiyah pada tahun 1937. Setelah Jepang menduduki Hindia Belanda pada 1942, Soedirman tetap mengajar. Pada tahun 1944, ia bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air (PETA) yang disponsori Jepang, menjabat sebagai komandan batalion di Banyumas. Selama menjabat, Soedirman bersama rekannya sesama prajurit melakukan pemberontakan, namun kemudian diasingkan ke Bogor.
Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, Soedirman melarikan diri dari pusat penahanan, kemudian pergi ke Jakarta untuk bertemu dengan Presiden Soekarno. Ia ditugaskan untuk mengawasi proses penyerahan diri tentara Jepang di Banyumas, yang dilakukannya setelah mendirikan divisi lokal Badan Keamanan Rakyat. Pasukannya lalu dijadikan bagian dari Divisi V pada 20 Oktober oleh panglima sementara Oerip Soemohardjo, dan Soedirman bertanggung jawab atas divisi tersebut. Pada tanggal 12 November 1945, dalam sebuah pemilihan untuk menentukan panglima besar TKR di Yogyakarta, Soedirman terpilih menjadi panglima besar, sedangkan Oerip, yang telah aktif di militer sebelum Soedirman lahir, menjadi kepala staff. Sembari menunggu pengangkatan, Soedirman memerintahkan serangan terhadap pasukan Inggris dan Belanda di Ambarawa. Pertempuran ini dan penarikan diri tentara Inggris menyebabkan semakin kuatnya dukungan rakyat terhadap Soedirman, dan ia akhirnya diangkat sebagai panglima besar pada tanggal 18 Desember. Selama tiga tahun berikutnya, Soedirman menjadi saksi kegagalan negosiasi dengan tentara kolonial Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia, yang pertama adalah Perjanjian Linggarjati –yang turut disusun oleh Soedirman – dan kemudian Perjanjian Renville –yang menyebabkan Indonesia harus mengembalikan wilayah yang diambilnya dalam Agresi Militer I kepada Belanda dan penarikan 35.000 tentara Indonesia. Ia juga menghadapi pemberontakan dari dalam, termasuk upaya kudeta pada 1948. Ia kemudian menyalahkan peristiwa-peristiwa tersebut sebagai penyebab penyakit tuberkulosis-nya; karena infeksi tersebut, paru-paru kanannya dikempeskan pada bulan November 1948.
Pada tanggal 19 Desember 1948, beberapa hari setelah Soedirman keluar dari rumah sakit, Belanda melancarkan Agresi Militer II untuk menduduki Yogyakarta. Di saat pemimpin-pemimpin politik berlindung di kraton sultan, Soedirman, beserta sekelompok kecil tentara dan dokter pribadinya, melakukan perjalanan ke arah selatan dan memulai perlawanan gerilya selama tujuh bulan. Awalnya mereka diikuti oleh pasukan Belanda, tetapi Soedirman dan pasukannya berhasil kabur dan mendirikan markas sementara di Sobo, di dekat Gunung Lawu. Dari tempat ini, ia mampu mengomandoi kegiatan militer di Pulau Jawa, termasuk Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta, yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto. Ketika Belanda mulai menarik diri, Soedirman dipanggil kembali ke Yogyakarta pada bulan Juli 1949. Meskipun ingin terus melanjutkan perlawanan terhadap pasukan Belanda, ia dilarang oleh Presiden Soekarno. Penyakit TBC yang diidapnya kambuh; ia pensiun dan pindah ke Magelang. Soedirman wafat kurang lebih satu bulan setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.
Kematian Soedirman menjadi duka bagi seluruh rakyat Indonesia. Bendera setengah tiang dikibarkan dan ribuan orang berkumpul untuk menyaksikan prosesi upacara pemakaman. Soedirman terus dihormati oleh rakyat Indonesia. Perlawanan gerilyanya ditetapkan sebagai sarana pengembangan esprit de corps bagi tentara Indonesia, dan rute gerilya sepanjang 100-kilometer (62 mil) yang ditempuhnya harus diikuti oleh taruna Indonesia sebelum lulus dari Akademi Militer. Soedirman ditampilkan dalam uang kertas rupiah keluaran 1968, dan namanya diabadikan menjadi nama sejumlah jalan, universitas, museum, dan monumen. Pada tanggal 10 Desember 1964, ia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
11. Pattimura(atau Thomas Matulessy) (lahir di Haria, pulau Saparua, Maluku, 8 Juni 1783 – meninggal di Ambon, Maluku, 16 Desember 1817 pada umur 34 tahun), juga dikenal dengan nama Kapitan Pattimura adalah pahlawan Maluku dan merupakan Pahlawan nasional Indonesia.
Menurut buku biografi Pattimura versi pemerintah yang pertama kali terbit, M Sapija menulis, "Bahwa pahlawan Pattimura tergolong turunan bangsawan dan berasal dari Nusa Ina (Seram). Ayah beliau yang bernama Antoni Mattulessy adalah anak dari Kasimiliali Pattimura Mattulessy. Yang terakhir ini adalah putra raja Sahulau. Sahulau merupakan nama orang di negeri yang terletak dalam sebuah teluk di Seram Selatan".
Namun berbeda dengan sejarawan Mansyur Suryanegara. Dia mengatakan dalam bukunya Api Sejarah bahwa Ahmad Lussy atau dalam bahasa Maluku disebut Mat Lussy, lahir di Hualoy, Seram Selatan (bukan Saparua seperti yang dikenal dalam sejarah versi pemerintah). Dia adalah bangsawan dari kerajaan Islam Sahulau, yang saat itu diperintah Sultan Abdurrahman. Raja ini dikenal pula dengan sebutan Sultan Kasimillah (Kazim Allah/Asisten Allah). Dalam bahasa Maluku disebut Kasimiliali.
 12. Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (EYD: Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki Hadjar Dewantara, EYD: Ki Hajar Dewantara, beberapa menuliskan bunyi bahasa Jawanya dengan Ki Hajar Dewantoro; lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889 – meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun; selanjutnya disingkat sebagai "Soewardi" atau "KHD") adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda.
Tanggal kelahirannya sekarang diperingati di Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Bagian dari semboyan ciptaannya, tut wuri handayani, menjadi slogan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia. Namanya diabadikan sebagai salah sebuah nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara. Potret dirinya diabadikan pada uang kertas pecahan 20.000 rupiah tahun emisi 1998.
Ia dikukuhkan sebagai pahlawan nasional yang ke-2 oleh Presiden RI, Soekarno, pada 28 November 1959 (Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959).
13. Dr.(H.C) Drs. H. Mohammad Hatta (lahir dengan nama Muhammad Athar, populer sebagai Bung Hatta; lahir di Fort de Kock (sekarang Bukittinggi, Sumatera Barat), Hindia Belanda, 12 Agustus 1902 – meninggal di Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun) adalah pejuang, negarawan, ekonom, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Ia bersama Soekarno memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamirkannya pada 17 Agustus 1945. Ia juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS. Ia mundur dari jabatan wakil presiden pada tahun 1956, karena berselisih dengan Presiden Soekarno. Hatta juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
Bandar udara internasional Jakarta, Bandar Udara Soekarno-Hatta, menggunakan namanya sebagai penghormatan terhadap jasa-jasanya. Selain diabadikan di Indonesia, nama Mohammad Hatta juga diabadikan di Belanda yaitu sebagai nama jalan di kawasan perumahan Zuiderpolder, Haarlem dengan nama Mohammed Hattastraat. Pada tahun 1980, ia meninggal dan dimakamkan di Tanah Kusir, Jakarta. Bung Hatta ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 23 Oktober 1986 melalui Keppres nomor 081/TK/1986/
 14. Pangeran Dipanegara, juga sering dieja Diponegoro (lahir di Yogyakarta, 11 November 1785 – meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, 8 Januari 1855 pada umur 69 tahun) adalah salah seorang pahlawan nasional Republik Indonesia. Pangeran Diponegoro terkenal karena memimpin Perang Diponegoro/Perang Jawa (1825-1830) melawan pemerintah Hindia-Belanda. Perang tersebut tercatat sebagai perang dengan korban paling besar dalam sejarah Indonesia.
15. Raden Adjeng Kartini (lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879 – meninggal di Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904 pada umur 25 tahun) atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini adalah seorang tokoh suku Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.
16. Sisingamangaraja XII (lahir di Bakara, 18 Februari 1845 – meninggal di Dairi, 17 Juni 1907 pada umur 62 tahun) adalah seorang raja di negeri Toba, Sumatera Utara, pejuang yang berperang melawan Belanda, kemudian diangkat oleh pemerintah Indonesia sebagai Pahlawan Nasional Indonesia sejak tanggal 9 November 1961 berdasarkan SK Presiden RI No 590/1961. Sebelumnya ia makamkan di Tarutung, lalu dipindahkan ke Soposurung, Balige pada tahun 1953.
Sisingamangaraja XII nama kecilnya adalah Patuan Bosar, yang kemudian digelari dengan Ompu Pulo Batu. Ia juga dikenal dengan Patuan Bosar Ompu Pulo Batu, naik tahta pada tahun 1876 menggantikan ayahnya Sisingamangaraja XI yang bernama Ompu Sohahuaon, selain itu ia juga disebut juga sebagai raja imam. Penobatan Sisingamangaraja XII sebagai maharaja di negeri Toba bersamaan dengan dimulainya open door policy (politik pintu terbuka) Belanda dalam mengamankan modal asing yang beroperasi di Hindia-Belanda, dan yang tidak mau menandatangani Korte Verklaring (perjanjian pendek) di Sumatera terutama Kesultanan Aceh dan Toba, di mana kerajaan ini membuka hubungan dagang dengan negara-negara Eropa lainya. Di sisi lain Belanda sendiri berusaha untuk menanamkan monopolinya atas kerajaan tersebut. Politik yang berbeda ini mendorong situasi selanjutnya untuk melahirkan Perang Tapanuli yang berkepanjangan hingga puluhan tahun.
17. Teuku Umar (Meulaboh, 1854 - Meulaboh, 11 Februari 1899) adalah pahlawan kemerdekaan Indonesia yang berjuang dengan cara berpura-pura bekerjasama dengan Belanda. Ia melawan Belanda ketika telah mengumpulkan senjata dan uang yang cukup banyak.
18. Tuanku Imam Bonjol (lahir di Bonjol, Pasaman, Sumatera Barat, Indonesia 1772 - wafat dalam pengasingan dan dimakamkan di Lotak, Pineleng, Minahasa, 6 November 1864), adalah salah seorang ulama, pemimpin dan pejuang yang berperang melawan Belanda dalam peperangan yang dikenal dengan nama Perang Padri pada tahun 1803-1838. Tuanku Imam Bonjol diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK Presiden RI Nomor 087/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973.
19. dr. Wahidin Sudirohusodo (lahir di Mlati, Sleman, Yogyakarta, 7 Januari 1852 – meninggal di Yogyakarta, 26 Mei 1917 pada umur 65 tahun) adalah salah seorang pahlawan nasional Indonesia. Namanya selalu dikaitkan dengan Budi Utomo karena walaupun ia bukan pendiri organisasi kebangkitan nasional itu, dialah penggagas berdirinya organisasi yang didirikan para pelajar School tot Opleiding van Inlandsche Artsen Jakarta itu.





 20. Untung Suropati 

Untung Surapati (Bahasa Jawa: Untung Suropati) (
terlahir Surawiroaji, lahir di Bali, 1660 – meninggal dunia di Bangil, Jawa Timur, 5 Desember 1706 pada umur 45/46 tahun) adalah seorang tokoh dalam sejarah Nusantara yang dicatat dalam Babad Tanah Jawi. Kisahnya menjadi legendaris karena mengisahkan seorang anak rakyat jelata dan budak VOC yang menjadi seorang bangsawan dan Tumenggung (Bupati) Pasuruan.
Kisah Untung Surapati yang legendaris dan perjuangannya melawan kolonialisme VOC di Pulau Jawa membuatnya dikenal sebagai pahlawan nasional Indonesia. Ia telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional Indonesia berdasarkan S.K. Presiden No. 106/TK/1975 tanggal 3 November 1975.

Kamis, 07 April 2016

film menarik

5 Film Perang Dunia Yang Paling Menarik Ditonton
5 Film Perang Dunia Yang Paling Menarik Ditonton, Daftar Film2 Box Office yang berkisah tentang Peperangan yang terjadi pada Perang Dunia ke2.

Band Of Brothers

Band Of Brothers Movie Poster
Sebuah miniseri televisi mengenai Perang Dunia II, ditayangkan oleh HBO pada 2001 dengan produser Steven Spielberg dan Tom Hanks. Menceritakan pengalaman Kompi E ("Easy Company") dari 506th Parachute Infantry Regiment, United States 101st Airborne Division dari saat berlatih, pendaratan di Normandy, Operation Market Garden, Pertempuran Bastogne, sampai akhir perang, miniseri ini didasarkan pada buku dengan judul sama tulisan ahli sejarah Stephen Ambrose. Seri ini dinominasikan untuk 19 Emmy Award, dan memenangkan enam, termasuk untuk "Outstanding miniseries", "Outstanding Casting for a miniseries, Movie, or a Special", dan "Outstanding Directing for a miniseries, Movie, or a Dramatic Special". Selain itu juga memenangkan Golden Globe untuk "Best miniseries, or Motion Picture Made for Television", American Film Institute, Peabody Award. Episode 6 (Bastogne) memenangkan 2003 Writers Guild Award




Band Of Brothers movie

Genre:   War Miniseries
Produced by:
  • Steven Spielberg (executive)
  • Tom Hanks (executive)
  • Preston Smith
  • Erik Jendresen
  • Stephen E. Ambrose
No. of episodes:  10 
List of episodes:
  • "Currahee"
  • "Day of Days"
  • "Carentan"
  • "Replacements"
  • "Crossroads"
  • "Bastogne"
  • "The Breaking Point"
  • "The Last Patrol"
  • "Why We Fight"
  • "Points"
Nah, untuk Trailernya silahkan searching di Youtube, dan bagi yang  belum sempat nonton di HBO,
Tampilan HD Band Of Brothers
saya bisa sediakan DVD nya (kualitas HD)  tapi dengan Mahar 75rb (exclude Ongkos kirim) untuk semua episode. Dijamin, anda akan malas beraktifitas karena penasaran untuk menonton episode lanjutannya.
Informasi Pemesanan :
Email : cakra.0001@gmail.com
Telp : 081354838455 (sms only)

The Pacific
sebuah miniseri televisi yang terdiri dari 10 seri dan menceritakan tentang kondisi Perang Dunia II, dan film ini diproduksi oleh HBO, Seven Network Australia, Playtone dan DreamWorks, dan pertama kali ditayangkan di Amerika Serikat pada tanggal 14 maret 2010. Seperti miniseri Band of Brothers yang ditayangkan pada tahun 2001, The Pacific menceritakan tentang perjuangan korps marinir Amerika Serikat yang harus berperang melawan tentara Jepang di Perang Pasifik.
The Pacific dibidani oleh Bruce McKenna (co-esekutif produser), salah satu penulis Band of Brothers. Hugh Ambrose, anak dari pengarang miniseri Band of Brothers, Stephen Ambrose, berperan sebagai konsultan proyek.
The Pacific Movie Poster
Genre:  War miniseries
Produced by:  
  • Steven Spielberg (executive)
  • Tom Hanks (executive)
  • Gary Goetzman (executive)
  • Tony To (co-executive)
  • Graham Yost (co-executive)
  • Eugene Kelly (co-executive)
  • Bruce McKenna (co-executive)
  • Cherylanne Martin
  • Todd London
  • Steven Shareshian
  • Tim Van Patten (supervising)
  • George Pelecanos (co-producer)
  • Robert Schenkkan (co-producer)
Untuk Trailer Film ini, Sobat Klikers bisa searching di Youtube.
War in The Pacific
Tampilan Film The Pacific


Untuk Film ini juga kalau Sobat ada yang mau, silahkan melakukan pemesanan yang tertera pada Ket. FIlm Band Of Brothes di atas. Khusus Film ini, yang tersedia cuman serial 05 sd 10.


WINTALKERS

Sebuah Film yang bercerita tentang seorang perwira marinir yang ditugaskan untuk melindungi pengirim sandi dalam sebuah perang untuk merebut sebuah pulau di daerah pcific yang sementara dikuasaia pasukan Jepang. Ada dua pasukan yang berasala dari suku asli Indian yang ikut dalam perang ini. Mereka berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asli suku Indian. Nicolas Cage yang berperan sebagai Joe Enders yaitu seorang perwira yang baru sembuh akibat cedera parah pada telinganya, bertugas melindungi si pengirim sandi yang asli suku Indian ini.
Film ini rilis sejak Juni 2002 yang lalu.
Windtalkers Movie Poster

Genre : War
Produced by :
  • John Woo
  • Terence Chang
  • Tracie Graham-Rice
  • Alison Rosenzweig
Combat at Windtalkers



Saving Private Ryan
Saving Private Ryan Movie Poster
Saving Private Ryan adalah film Amerika Serikat bergenre sejarah-perang tahun 1998 yang bertemakan peperangan di saat invansi Normandia pada Perang Dunia II. Film ini disutradarai oleh Steven Spielberg dan skenario ditulis oleh Robert Rodat. Film ini dibintangi oleh Tom Hanks, Tom Sizemore, Edward Burns, Barry Pepper, Vin Diesel, Giovanni Ribisi, Adam Goldberg, Jeremy Davies, dan Matt Damon. Film ini mengisahkan petualangan Kapten John H. Miller dalam usaha penyelamatan seorang prajurit bernama Ryan yang kehilangan ke-3 saudaranya dalam perang dan diperintahkan untuk kembali ke Amerika Serikat oleh departemen peperangan Amerika Serikat.

Genre : War
Produced by
  • Ian Bryce
  • Mark Gordon
  • Gary Levinsohn
  • Steven Spielberg
Vin Diesel in Saving Private Ryan


Red Tails

Sobat Klikers ada yang suka dengan pesawat tempur?, ini nih film mengenai pertempuran pesawat jaman perang dunia ke 2.

Red Tails itu adalah julukan yang diberikan kepada skuadron pesawat tempur Tuskegee, skuadron angkatan udara Amerika Serikat pertama yang diisi oleh para pilot-pilot kulit hitam yang ironisnya sampai akhir masa tugasnya, mereka tidak pernah dilibatkan dalam pertempuran langsung di era perang dunia ke dua 1944 lalu. Ya,  ini seperti kebanyakan film tentang perjuangan hak kaum minoritas (baca: Kulit Hitam) dalam memperoleh kesetaraan yang lagi-lagi diangkat dari kisah nyata hanya di film garapan Anthony Hemingway ini mereka tidak melakukannya dengan bola football,  basket atau berseragam pembantu rumah tangga melainkan dengan Curtiss P-40 Warhawk dan North American P-51 Mustang lengkap dengan segala aksi heroik para pilotnya, ya, ini seperti Top Guns kw 2 bertemu  Remember the Titans kw 2.
Tapi apa yang bisa diharapkan dari cerita tentang para pilot hebat yang tidak pernah mendapatkan kesempatan berperang langsung, meskipun Red Tails menyajikan banyak adegan-adegan manuver-manuver dan dogfight cantik di udara antara Amerika Serikat melewan jet-jet tempur Nazi, tapi itu hanya sekedar pertempuran kecil yang terlalu berlebihan, tidak serius, tidak juga dramatis dan dan akan mudah dilupakan seperti pasukan Tuskegee itu sendiri,  tidak peduli ada nama besar George Lucas dan Lucasfilm dibelakangnya dengan segala kualitas spesial efek luar biasa. Jadi apa yang dilakukan Red Tails untuk memperpanjang durasinya adalah dengan menyelipkan lebih banyak melodrama, bromance dan sedikit romantisme diantara para personilnya, sayang hal itu juga tidak bekerja dengan baik dikarenakan terlalu lurus dan dangkalnya naskah olahan John Ridley dan Aaron McGruder, sama dangkalnya dengan karkater-karakter negronya yang terkesan sok jagoan, sok pamer dan pembuat onar yang lebih mementingkan ego ketimbang keselamatan mereka, membuat 121 menit Red Tails terasa begitu corny, minim konflik dan mengelikan.